Orang tua Enea Bastianini baru saja mengungkap masa kecil anaknya sebelum menjadi punggawa tim Ducati Lenovo di MotoGP 2023 ini.

Masa kecil Enea Bastianini ini ternyata jauh berbeda dengan pribadi sang pembalap MotoGP yang dikenal banyak orang saat ini.

Saat ini, Enea Bastianini dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tak banyak bikin statement di MotoGP, padahal dulunya berbeda.

Bahkan saat sudah membela tim Ducati Lenovo pun, Bastianini masih terlihat tak begitu sering keluar dan berkumpul dengan pembalap-pembalap lainnya.

“Dari segi karakter, Enea kecil berlawanan dengan sekarang,” kata Emilio Bastianini, ayah Enea, seperti dilansir dari GridOto.com.

“Sejak kecil dia benar-benar gaduh, sedangkan dia sekarang cenderung pendiam. Sampai usianya dua tahun, aku dan ibunya tak bisa tidur nyenyak,” jelas sang ayah.

Saat menginjak bangku sekolah, sifat gaduh Bastianini sedikit berkurang, hanya sedikit.

Tapi lebih sering membuat masalah dan orang tuanya sering dipanggil di sekolah.

“Sekolah selalu ada masalah. Beberapa guru memahaminya, ada momen kritis yang ditangani dengan baik, tapi beberapa guru lainnya tidak menoleransinya,” sambungnya.

“Aku sempat mendengar bahwa dia dibilang akan menjadi kriminal saat dia tumbuh besar,” jelas Emilio.

Sang ibu, Antonella, menyebut anaknya memang suka bergerak dan gaduh.

“Dia bukannya hiperaktif saaat kecil. Dia hanya selalu bergerak, sulit diatur, tapi jiwanya baik. Dia mulai sedikit dewasa ketika tiga atau empat tahun,” kata sang ibu.

Saat mulai sedikit bisa diatur, Emilio dan Antonella memutuskan membelikan minimoto untuk Enea.

“Mengendarai minimoto membuatnya bertanggungjawab. Sebagai anak dia selalu tertarik ketika melihat motor di lampu lalu lintas. Suatu hari aku mengajak Enea ke toko suku cadang skuter dan di sana ada minimoto jadi dia mendapatkannya di sana, dia tak mau mundur lagi sejak itu,” kata sang ayah.

“Aku ingat betul momen di bawah lampu lalu lintas, menyadari passion besarnya. Kami kemudian melakukan tes minimoto dan dia sangat kencang,” jelasnya.

Selain minimoto, ayah dan ibu Bastianini juga mengenalkan sang anak ke dunia renang.

Juara Moto2 2020 ini ternyata menunjukkan bakatnya di dalam air.

“Aku dan istriku awalnya tak begitu kenal dunia balap motor, jadi kami juga mengajaknya berenang. Setelah dua tiga latihan saja, instrukturnya bilang bahwa dia punya potensi ikut kompetisi renang indah,” sambungnya.

“Kami suka itu karena ini murah. Tapi kami menjalankan keduanya, kemudian dia menang Italian Junior A Championship,” jelasnya.

Bastianini bahkan sempat dilatih oleh Alicia Carretero, juara diving Italia, yang menjadi pelatihnya.

Pada akhirnya orang tua rider 25 tahun ini lebih memilih dunia balap motor, bahkan Alicia Carretero juga menyarankan Bastianini untuk menggeluti balapan saja. 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *