Jika Anda ingin melakukan touring dengan motor atau bertamasya dengan mobil ke arah Puncak, Bogor, hingga ke Cianjur, Jawa Barat, pada malam pergantian tahun 2022, Anda tidak perlu khawatir. Baru-baru ini, ada keterangan resmi dari polisi bahwa tidak ada pos cek poin atau penyekatan apapun di perbatasan antara Bogor dan Cianjur, tetapi Anda harus pahami dengan betul-betul rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan di jalan-jalan sekitar Puncak hingga Cianjur.

Hal tersebut ditegaskan oleh Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Mangku Anom yang memang sudah memprediksi adanya lonjakan volume kendaraan yang melintasi Puncak Bogor hingga Cianjur.

Anom mengatakan, saat ini pihaknya akan mengupayakan pengalihan atau rekayasa arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan antrean panjang kendaraan dari arah Cianjur maupun Bogor.

“Kalau rekayasa itu akan diberlakukan, akan tetapi masih dirapatkan bersama forum,” katanya.

Ia mengatakan, kendaraan pada libur Natal dan tahun baru dipastikan volume akan meningkat yang masuk ke kawasan wisata Cipanas.

“Volume kendaraan pada libur bantal dan tahun baru nanti di Cipanas khususnya pasti akan meningkat, namun kami akan menempatkan beberapa personel untuk membantu arus lalulintas,” katanya.

Jika ingin melintas di kawasan Puncak Bogor, selain persiapkan diri kalau terjebak kemacetan juga harus siap dengan cuaca buruk yang kerap melanda.

“Selain karena dalam masa puncak musim hujan (Desember—Januari) dan juga fenomena La Nina,” ucap Kepala Stasiun BMKG Citeko Fatuhri yang dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Ia pun menjelaskan, kondisi tersebut turut dipengaruhi oleh dua pusat tekanan rendah yang menyebabkan atmosfer di Indonesia menjadi labil dan cenderung banyak mengandung uap air.

“Terpantau ada dua pusat tekanan rendah yaitu di utara Aceh serta di wilayah NTT. Kondisi ini menyebabkan atmosfer di Indonesia menjadi labil dan cenderung banyak mengandung uap air yang cepat berkondensasi membentuk awan2 hujan besar (awan Cumulonimbus/awan CB). Awan type ini selain menyebabkan hujan lebat juga angin kencang dan bahkan petir,” jelasnya.

Selain itu, kondisi pegunungan di wilayah Bogor turut diprediksi mempengaruhi intensitas uap air.

“Uap air dipaksa berkondensi naik dikarenakan kontur wilayah Bogor khususnya Puncak didominasi oleh pegunungan,” tutupnya.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *