Beberapa hari lalu, PT Pertamina (Persero) memperkenalkan Green Energy Station (GES), sebagai konsep baru penyediaan energi ramah lingkungan di SPBU. Dalam keterangan resminya, Pertamina telah memiliki 76 GES yang tersebar sebanyak 3 titik di Lampung serta 43 titik di Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Sedangkan lokasi GES lainnya sudah terdapat 13 titik di Jawa Tengah dan Yogyakarta, serta 17 titik di Jawa Timur.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T Pertamina, Alfian Nasution menjelaskan bahwa GES mengusung empat konsep layanan terintegrasi yang bisa dimanfaatkan masyarakat. “Empat konsep utama, yakni Green, Future, Digital, dan High Tier Fuel sebagai komitmen Pertamina dalam mendukung Grand Strategi Nasional yang telah ditetapkan Pemerintah, khususnya pada program transisi energi dan operasional yang lebih ramah lingkungan,” kata Alfian dalam rilis resmi Pertamina, Selasa (31/8/2021).

Alfian pun juga menyebut bahwa konsep Green pada SPBU GES terkait dengan penggunaan Solar Photo Voltaic (PV) atau pembangkit listrik tenaga Surya, sebagai salah satu sumber energi operasionalnya.

“Solar PV memberikan dampak yang cukup signifikan untuk mengurangi polusi, efek rumah kaca, dan efisiensi biaya operasional SPBU. Untuk SPBU dengan kapasitas Solar PV 6.3 Kwp, rata-rata penghematan per bulannya sekitar 12.5 persen dari total penggunaan listrik untuk operasional,” sebutnya.

Pada konsep kedua, Future, Pertamina menawarkan layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau Charging Station, hingga Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) atau Battery Swapping Station (BSS). “Ini adalah dukungan kami untuk memperkuat dan mempercepat penyiapan ekosistem hilir kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia. Saat ini sudah ada lima fasilitas untuk KBLBB ini di SPBU Fatmawati II, SPBU MT Haryono, SPBU Lenteng Agung, SPBU Kuningan, dan SPBU Soekarno Hatta yang masih bisa dinikmati tanpa biaya,” terang Alfian.

“Di Tahun ini, kami juga sedang menyiapkan BSS di beberapa SPBU untuk mendukung berkembangnya pengguna motor listrik,” lanjutnya.

Alfian berujar, konsep Digital dan High Tier Fuel merupakan digitalisasi dan edukasi berkelanjutan soal bahan bakar berkualitas yakni Pertamax Series dan Dex Series.

“Untuk GES, Pertamina Patra Niaga menyiapkan MyPertamina sebagai platform digital yang terintegrasi untuk seluruh layanan dan proses transaksi di GES, baik untuk produk bahan bakar minyak dan ke depan untuk layanan charging station dan BSS,” ungkapnya.

Sementara terkait Pertamax dan Dex Series, ini dinyatakan sudah menjadi komitmen Pertamina terhadap Peraturan Menteri (Permen) Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) No. 20 Tahun 2017.

“Permen ini berisi ketentuan minimal Research Octane Numer (RON) untuk jenis bensin adalah RON 91 dan Cetane Number (CN) untuk jenis diesel adalah CN 51,” tutur Alfian.

Ia menambahkan, hadirnya SPBU GES dianggap menjadi pencapaian baru Pertamina dalam hal layanan dan produk ramah lingkungan, hingga pemanfaatan energi terbarukan.

“GES akan menjadi solusi energi satu atap yang ramah lingkungan. Kami juga akan berlari mengikuti arah transisi energi dan harapannya GES di wilayah lain bisa terus kami percepat prosesnya, papar Alfian lagi.

“Sehingga kehadiran GES ini bisa berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon hingga 29 persen pada 2030 yang dicanangkan pemerintah,” tutupnya.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *